Jakarta, 13 April 2023, PT Waskita Toll Road (“WTR”) melalui sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (“BUJT”) tengah fokus dalam menyiapkan sejumlah strategi dalam mengantisipasi arus mudik untuk memastikan lalu lintas tetap aman dan lancar sejak sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri. Sejumlah persiapan lainnya juga dilakukan antara lain pengaturan lalu lintas jalan, pengoperasian secara fungsional pada sejumlah jalan tol, serta penyediaan fasilitas Tempat Istirahat & Pelayanan.
Selama periode pekan mudik nanti, rencananya WTR akan mengoperasikan 2 (dua) seksi jalan tol secara fungsional dan tidak bertarif. Yaitu pada jalan Tol Ciawi – Sukabumi seksi Cigombong – Cibadak sepanjang 11,90 Km serta Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (“Paspro”) seksi Probolinggo Timur – Gending sepanjang 9,57 Km.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direktur Jenderal Perhubungan Barat, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Direktur Jendral Bina Marga tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik Dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah, salah satu ruas tol milik WTR yaitu Pemalang – Batang akan menerapkan pengaturan lalu lintas secara one way.
One way arus mudik akan diberlakukan mulai tanggal 18 April 2023 pukul 14.00 s.d 24.00 WIB, serta tanggal 19 April hingga 21 April 2023 pukul 08.00 s.d pukul 24.00 WIB. One way arus balik periode 1 akan diberlakukan mulai tanggal 24 April 2023 pukul 14.00 s.d pukul 24.00 WIB, tanggal 25 April pukul 08.00 s.d pukul 24.00 WIB dan tanggal 26 April 2023 pukul 00.00 s.d pukul 08.00 WIB. Sedangkan one way arus balik periode 2 akan diberlakukan mulai tanggal 29 April 2023 pukul 14.00 s.d pukul 24.00 WIB, tanggal 30 April 2023 dan 1 Mei 2023 pukul 08.00 s.d 24.00 WIB, serta tanggal 2 Mei 2023 pukul 00.00 s.d 08.00 WIB.
Untuk memastikan kenyamanan pengguna jalan, dilakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan pada Tempat Istirahat Pelayanan (“TIP”), diantaranya dengan menambah petugas kebersihan, pengetatan pemantauan 24 jam, serta meningkatkan manajemen pengelolaan antrian pada TIP. Selain untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal jalan tol, TIP tersebut diharapkan dapat menjadi sarana bagi para pelaku UMKM sekitar untuk bersama-sama memajukan perekonomian penduduk sekitar.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko WTR, Edie Rizliyanto mengatakan bahwa beberapa strategi dalam mengantisipasi berbagai potensi risiko gangguan kelancaran arus lalu lintas dan transaksi juga telah disiapkan, di antaranya menyediakan gardu tambahan pada gerbang tol, lajur khusus bagi pengguna jalan yang kurang saldo beserta petugas keliling yang mengoperasikan mobile reader untuk memungut tarif dan mengecek kecukupan saldo. Sementara itu, petugas call center dan patroli akan disiagakan selama 24 jam untuk melayani pengguna jalan yang mengalami kendala dengan kendaraannya saat melintas nanti.
“Saat ini progress beautifikasi dan pemeliharaan jalan pada ruas tol yang akan beroperasi fungsional sudah selesai dilaksanakan, kami akan terus berupaya untuk memastikan nantinya lalu lintas tetap lancar selama pekan mudik dan balik, demi kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan. Selain itu, sebagai upaya dalam menjamin kenyamanan pengguna jalan saat melewati Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (“Kapal Betung”), WTR melalui
PT Waskita Sriwijaya Tol juga telah menyelesaikan peningkatan kualitas jalan dan perbaikan yang dilakukan di 42 titik,” jelas Edie.
WTR juga menargetkan adanya potensi peningkatan dari sisi operasional jalan tol, dimana Lalu Lintas Harian (“LHR”) diprediksikan akan tumbuh secara signifikan pada jalan tol Trans Jawa. Seperti pada jalan tol Pemalang – Batang yang telah beroperasi penuh, dan jalan tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar yang telah tersambung dengan Cluster 3 Trans Jawa, serta pada jalan tol Paspro dengan penambahan fungsional pada seksi Probolinggo Timur – Gending. Selain itu, WTR juga memperkirakan adanya peningkatan dari sisi LHR pada ruas tol Kapal Betung yang merupakan bagian dari tol Trans Sumatera.
“Adanya pengoperasian fungsional jalan tol tersebut merupakan salah satu kontribusi WTR dalam meningkatan konektivitas antar daerah, diharapkan hal tersebut dapat memberikan solusi atas kemacetan lalu lintas selama pekan mudik dan balik, serta dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan. Ke depannya, diharapkan pengoperasian jalan tol tersebut dapat meningkatkan perekonomian dari sektor industri, barang, dan juga jasa. Selain itu, dengan adanya peningkatan dari sisi operasional tersebut, diharapkan WTR dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada periode lebaran tahun ini,” tutup Edie.