Jakarta, 28 Februari 2024, PT Waskita Toll Road (“WTR”) sebagai anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui cucu usahanya PT Transjawa Paspro Jalan Tol (“TPJT”) akan melakukan penyesuaian tarif pada Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (“Paspro”) Seksi Grati – Probolinggo Timur dan penerapan tarif baru pada Seksi Probolinggo Timur – Gending dalam waktu dekat. Penyesuaian tarif dan penerapan tarif baru ini dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Nomor 418/KPTS/M/2024. Nantinya penyesuaian tarif dan penerapan tarif baru ini berlaku untuk semua golongan kendaraan dengan tarif beragam, sesuai dengan tujuan pengguna jalan.
Jalan tol Paspro sepanjang 39,37 Km dibangun dalam 2 (dua) tahap yaitu Seksi Grati – Probolinggo Timur sepanjang 30,3 Km yang telah beroperasi sejak tahun 2019 dan Seksi Probolinggo Timur – Gending sepanjang 9,07 Km yang telah beroperasi tanpa tarif sejak 17 Agustus 2023. Jalan tol Paspro memiliki 4 (empat) Gerbang Tol yaitu Tongas, Probolinggo Barat, Probolinggo Timur dan Gending.
Dengan adanya penyesuaian tarif pada Seksi Grati – Probolinggo Timur, maka pengguna jalan tol dengan kendaraan golongan I dari Grati menuju Tongas, Probolinggo Barat dan Probolinggo Timur akan dikenakan tarif masing – masing sebesar Rp17.000, Rp26.000 dan Rp40.000. Untuk pengguna jalan tol dengan kendaraan golongan II dan III dari asal dan tujuan yang sama, akan dikenakan tarif Rp25.500, Rp39.000 dan Rp60.000. Lalu, bagi pengguna jalan tol dengan kendaraan golongan IV dan V akan dikenakan tarif sebesar Rp34.000, Rp52.500 dan Rp80.000.
Dengan penerapan tarif baru pada Seksi Probolinggo Timur – Gending, maka dari Grati menuju Gending dikenakan tarif Rp52.000 untuk pengguna jalan golongan I. Pengguna jalan tol Golongan II & III dengan rute yang sama akan dikenakan tarif baru yaitu Rp78.000 sedangkan Golongan IV & V dikenakan tarif Rp104.000.
Direktur Utama TPJT, Mulya Setiawan menyampaikan bahwa dengan adanya penyesuaian tarif ini, TPJT dapat menjaga pelayanan jalan tol guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan. Adapun dalam proses penyesuaian tarif dan penetapan tarif baru ini, TPJT telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (“SPM”) yang telah ditetapkan seperti layanan lalu lintas, layanan sistem informasi dan komunikasi serta melakukan pemeliharaan dan beautifikasi secara rutin dan berkala. TPJT juga memiliki 4 Tempat Istirahat dan Pelayanan (“TIP”) tipe B sebagai tempat istirahat pengguna jalan tol yang berada pada KM 819A, KM 819B, KM 833A, dan KM 833B.
“TPJT memiliki beragam armada pelayanan lalu lintas yang siap membantu pengguna jalan tol seperti ambulance, kendaraan patroli, kendaraan derek dan kendaraan rescue. Kami juga terus aktif memperbaiki kondisi jalan tol dengan juga melakukan pemasangan guardrail, marka jalan dan rambu lalu lintas untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan tol. Selain fokus pada keselamatan, kami juga memperhatikan kenyamanan pengguna jalan tol dengan melakukan beautifikasi dan menyediakan TIP. Kami menyediakan TIP yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti toilet, musholla, minimarket/swalayan, gerai UMKM, tempat parkir dan SPBU yang berada di KM 819A & 833B,” jelas Mulya.
Jalan tol Paspro merupakan infrastruktur transportasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya di wilayah Pasuruan dan Probolinggo. Apabila sebelumnya jarak perjalanan dari Pasuruan menuju Probolinggo memakan waktu hingga 2,5 jam, kini dapat dipersingkat menjadi hanya sekitar 45 menit. Berada di lokasi strategis antara jalan tol Gempol – Pasuruan dan jalan tol Probolinggo – Banyuwangi, tol Paspro hadir sebagai jalan alternatif logistik dari Surabaya menuju Jember dan Banyuwangi. Hal ini tidak hanya memperlancar kegiatan industri dan logistik di daerah tersebut, tetapi juga turut mendukung pengembangan wilayah serta pemerataan pembangunan.
Selain dapat meningkatkan konektivitas, hadirnya tol Paspro diharapkan dapat memudahkan akses menuju sejumlah destinasi wisata populer di Jawa Timur seperti Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru serta beberapa pantai indah di sekitar Jawa Timur. Dengan hadirnya tol Paspro diharapkan tidak hanya ekonomi masyarakat setempat yang akan terdorong, tetapi juga sektor pariwisata di Jawa Timur akan semakin berkembang.
Sebagai informasi, saat ini, WTR merupakan pemegang saham mayoritas pada sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (“BUJT”) yang merupakan pengelola ruas-ruas tol seperti ruas tol Pemalang – Batang, ruas tol Bogor – Ciawi – Sukabumi, ruas tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, ruas tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar dan ruas tol Kayuagung – Palembang – Betung serta pada ruas tol Pasuruan – Probolinggo melalui anak usaha WTR, PT Waskita Transjawa Toll Road. WTR juga merupakan pemegang saham minoritas pada sejumlah BUJT lainnya, diantaranya ruas tol Cimanggis – Cibitung, dan ruas tol Depok – Antasari.